Kabut Pagi


Disinilah aku

Berdiri dan tetap menanti

Disinilah aku

Terus menanti, menanti, dan menanti lagi

Disinilah aku

Ku tatap lagi langit pagi

Disinilah aku

Kubertanya lagi pada diriku sendiri,

pantaskah kau menanti hal yang tidak pasti?

Disinilah aku

Kabut pagi yang mengaburkan keteguhan hati

Oleh : Ade Rizqi Wulandari

Gugah Aku dari Kursi Goyangku

download (1)

Move out of your comfort zone. You can only grow if you are willing to feel awkward and uncomfortable when you try something new.” Sebuah kalimat dari Brian Tracy yang merupakan gugahan dari kursi goyangku. Ya, kursi goyang, tidak pernah berpindah tempat selalu maju atau mundur. Buaian mesra kenyamanan yang mengaburkan pandangan untuk melangkah ke depan. Memberikan ketenangan semu yang membuat kita tertatah untuk melangkah. Ya, kursi goyangku, zona nyamanku.

Ketika aku sudah merasa puas dengan apa yang ku dapatkan sekarang. Ketika aku tidak berani untuk mencoba suatu hal baru karena takut hasilnya tidak maksimal. Ketika perasaan ku sudah yakin bahwa ini semua sudah cukup untuk menggapai kesuksesan. Pernah juga ku mencoba hal yang baru, tetapi terhenti di tengah jalan karena ku merasa “ini bukan untukku”. Mungkin juga aku jalani hal yang baru sampai akhir, tetapi getir kegagalan yang dirasakan. Atau bisa jadi, aku berhasil mencapai hal yang baru, tetapi merusak keberhasilan ku dahulu. Ku ajukan pertanyaanku untuk diriku sendiri, puaskah kau?

Lihatlah sekelilingmu, bandingkan dengan mereka yang selalu mencoba hal baru. Ya, mereka lelah. Ya, mereka sempat tertatih untuk merapikan kehidupannya. Ya mereka mungkin terlihat kuat dan banyak orang yang menyampaikan ucapan bahwa mereka hebat. Kau pun juga juga disana. Kau ikut menyelamati mereka dan berkata dalam hati,”Aku akan berusaha seperti mereka.”

Namun, lihatlah dirimu sekarang. Merasa takut untuk menggapai sebuah tempat yang belum pernah kau coba. Bagaimana bisa kau akan berkembang jika mencoba saja tidak berani? Akankah ucapan hatimu tidak akan beresonansi ke perilakumu? Maka tolonglah. Gugah dirimu sendiri dari kursi goyangmu. Ya, gugahlah aku dari kursi goyangku.

Sumber Gambar : www.123rf.com

Sistem Kebut Semalam

Semua manusia yang mengenyam pendidikan pasti tahu sistem kebut semalam. Suatu ungkapan yang menggambarkan proses belajar kilat yang “katanya” berkhasiat. Apa khasiatnya? Apakah mengingat materi untuk ujian esok hari? Akan tetapi, itukah orientasi para pengenyam pendidikan? Untuk mendapatkan nilai yang bagus dengan belajar satu malam, bukan dengan belajar sedikit demi sedikit dan memupukkannya kedalam kepribadian?

Tak bisa dipungkiri, saya juga pernah untuk belajar semalam suntuk dengan amunisi kopi dan tidur dua jam sebelumnya. Saya juga telah merasakan keefektifan metode ini keesokan harinya. Terkadang saya berhasil ,tetapi tidak jarang juga merasakan pahit kegagalan. Apakah setelah tahu jika sistem ini juga bisa gagal membuatku tidak mengulangnya lagi? Tidak juga.

Berbagai alasan telah diutarakan. Sibuknya berorganisasi adalah alasan utama dan kata-kata “Akan aku kerjakan nanti” adalah alasan kedua. Berorganisasi memang hal yang sewajarnya dilakukan untuk mengembangkan softskill, tetapi apakah itu alasan untuk tidak belajar rutin? Pasti pernah juga kita berandai bahwa malam ini akan aku kerjakan semua to do list di catatanku, tetapi lebih sering hanya menjadi andaian semu.

Tidak ada salahnya sebenanya sistem kebut semalam. Setiap orang memiliki pilihan cara belajarnya sendiri. Akan tetapi, bukanlah lebih baik jika kita belajar rutin setiap hari? Sebuah quote dari Atwood H. Townsend yang mungkin mengingatkan kita, “No matter how busy you may think you are, you must find time for reading, or surrender yourself to self-chosen ignorance.”

Badan Ekonomi Kreatif untuk Negeri

Berdasarkan Pepres No 6 tahun 2015 tentang Badan Ekonomi Kreatif, Presiden Joko Widodo dengan resmi membuat suatu badan baru sebagai upaya untuk meningkatkan ekonomi nasional. Dilantiknya Triawan Munaf pada 26 Januari 2015 oleh Presiden Joko Widodo melengkapkan badan ini. Dengan harapan ekonomi kreatif mampu menjadi kekuatan baru Indonesia menuju 2025, terbentang berbagai rencana jangka panjang perkembangan ekonomi kreatif. Enam deputi yang akan dibawahi oleh ketua tim akan segera terpilih. Berbagai langkah untuk membangun Indonesia lebih maju sudah direncakanan. Akan tetapi, tahukah kita apa itu ekonomi kreatif?

Menurut KBBI, kreatif adalah memiliki daya cipta; memiliki kemampuan untuk menciptakan. Sedangkan pengertian ekonomi menurut Ronald A. Wykstra adalah studi tentang cara-cara alternatif manusia dalam memilih untuk menggunakan sumber daya yang langka dengan produktif untuk menghasilkan barang dan jasa  yang dapat memenuhi keinginan.Ekonomi kreatif sebagai bentuk penerapan kekreativitasan sumber daya manusia yang berdasarkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan budaya bangsa yang mampu memberikan nilai lebih pada suatu produk.  Ekonomi kreatif memiliki lima belas jenis sub sektor yaitu periklanan, arsitektur, pasar barang seni, kerajinan, desain, fahion, video,film dan fotografi, permainan interaktif, musik, seni pertunjukan, penerbitan dan percetakan, layanan komputer dan piranti lunak, televisi dan radio, riset dan pengembangan, dan kuliner. Berbagai macam subsektor telah ada dengan harapan mampu mencakup warna-warni potensi yang ada Indonesia.

Dana yang rencananya akan dianggarkan untuk Badan Ekonomi Kreatif adalah kurang lebih 1,5 trilliun rupiah. Bukan angka yang sedikit untuk suatu badan yang baru diresmikan. Triawan Munaf sebagai ketua badan ini yang dilantik pada Senin, 26 Januari 2015, diharapkan mampu membawa badan ini agar dapat efektif dan efisien dalam menjalankan tugas tugasnya. Akan tetapi, hingga sekarang badan ini belum memiliki struktur organisasi yang penuh, maksudnya, belum semua jabatan yang ada di organisasi ini terisi sehingga badan ini belum dapat beroperasi dengan efisien.

Rencana jangka panjang hingga tahun 2025 yang telah disusun oleh Badan Ekonomi Kreatif ada pada gambar dibawah ini. Beberapa tahapan juga telah dipaparkan didalamnya.

Tahap Pertama (2005-2009) Menata kembali dan meningkatkan kesadaran dan apresiasi terhadap ekonomi kreatif di segala bidang yang ditujukan untuk meningkatkan upaya penciptaan nilai tambah berbasis budaya
Tahap Kedua (2010-2014) Menata kembali pengembangan ekonomi kreatif dan memperkuat SDM dan kelembagaan pengembangan ekonomi kreatif yang ditujukan untuk menciptakan iklim usaha yang kondusif bagi pengembangan ekonomi kreatif.
Tahap Ketiga (2015-2019) Memantapkan pengembangan ekonomi kreatif dengan menekankan pencapaian daya saing kompetitif berlandaskan keunggulan sumber daya alam dan sumber daya manusia berkualitas dengan kemampuan pengembangan dan pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi yang terus meningkat.
Tahap Keempat (2020-2024) Mengarusutamakan kreativitas dan mewujudkan daya saing global, berlandaskan keunggulan kompetitif di seluruh wilayah Indonesia yang didukung oleh SDM berkualitas; sumber daya alam dan budaya lokal; industri berdaya saing, dinamis, beragam, dan berkelanjutan, serta iklim usaha yang kondusif.
2025 Ekonomi kreatif sebagai penggerap terciptanya Indonesia yang berdaya saing dan masyarakat berkualitas hidup.

Paparan dari tahapan-tahapan tersebut memberikan berbagai harapan kedepan agar Indonesia lebih maju. Suatu perkembangan pada suatu negara memerlukan peran serta masyarakat yang positif. Mahasiswa sebagai agen perubahan dapat memberikan kontribusi paling mudah dengan cara menjadi sumber daya manusia berkualitas di masa depan.

 

Sumber :

www.indonesiakreatif.net

http://program.indonesiakreatif.net/creative-economy/#_